Selamat Datang di Catatan Perjalan Si Tukiang Tipu

Semua orang memiliki cerita dalam hidupnya termasuk saya dan ini cerita saya seorang penipu yang suka jalan-jalan :)

Jumat, 02 Maret 2012

Wisata Batu Caves - Malaysia ( HU Pikiran Rakyat 27 Feb 2012)

Batu Caves Selangor – Warisan Budaya India di Tanah Melayu

( Patung Dewa Murugan Tertinggi di Dunia)

Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai bangsa, salah satunya masyarakat berdarah India yang menjadi etnis terbesar ke empat dengan populasi hampir 1,87 juta orang. Mereka berasal dari suku Tamil,Malayam,Punjab dan Gujarat. Menurut catatan sejarah keberadaan etnis India sudah dimulai pada saat Semenanjung Malaya belum berbentuk negara seperti sekarang ini.

Pada saat itu wilayah Kedah yang dalam bahasa sanskerta disebut Kataha berada di jalur serbuan para pedagang dan raja – raja India. Pada tahun 1025 Kedah ditaklukan oleh Kaisar Tamil bernama Rajendra Chola. Selama milenium pertama masyarakat di Semenanjung Malaya mengadopsi budaya Hindu – Budha yang berasal dari India serta menggunakan bahasa sanskerta sampai masuknya Islam pada abad ke empat belas.

Runtuhnya Kekaisaran Chola tidak dengan serta merta memutuskan arus kedatangan orang – orang India ke negeri Malaya ,tetapi malah semakin bertambah besar jumlahnya terutama pada saat pendudukan bangsa Eropa di negeri itu. Diawali dengan penyerangan kesultanan Melaka oleh Portugis pada tahun 1511. Diantara para prajurit Portugis terdapat orang – orang India dengan jumlah kurang lebih enam ratus orang.

Fase puncak migrasi orang India ke Tanah Melayu terutama terjadi ketika masa pemerintahan kolonial Kerajaan Inggris yang dimulai sejak tahun 1826 dengan dibentuknya Koloni Mahkota yang terdiri atas Pulau Penang, Melaka, Singapura dan Pulau Labuan . Menjelang abad ke sembilan belas di Malaya terjadi kekurangan tenaga kerja untuk bidang perkebunan dan pertambangan. Hal ini menyebabkan pemerintah Inggris mendatangkan imigran Tionghoa dan India untuk dipekerjakan pada sektor tersebut.

Para imigran yang berasal dari Tiongkok dan Hindustan membawa serta kebudayaan dan kepercayaan asli mereka. Dibuktikan dengan berdirinya beragam tempat Ibadah baik itu kelenteng ataupun kuil. Mereka tinggal dan mewarnai corak kehidupan di  tanah Melayu sampai berdiri Negara Federasi Malaysia .

Bagi orang India yang sebagian besar menganut agama Hindu tidak dapat dilepaskan dari tradisi pemujaan terhadap dewa – dewi dalam ajaran Hinduisme . Hal tersebut oleh para penganutnya diekpresikan dengan membangun kuil – kuil indah yang dipersembahkan bagi para dewa di kahyangan.

Salah satu warisan budaya India berbentuk kuil Hindu yang paling terkenal dan menjadi daya tarik wisata di Malaysia adalah “Batu Caves“.  Terletak di distrik Gombak – Selangor yang berjarak 13 KM arah utara Kuala Lumpur. Nama asli dari kuil tersebut adalah Batumalai Sri Subramaniar Swamy Devasthanam, tetapi penduduk lokal dan para wisatawan lebih mengenalnya dengan nama Batu Caves karena kuil tersebut dibangun pada sebuah gua yang berada di salah satu dinding bukit kapur.

Akses transportasi umum menuju batu caves sangat mudah karena terdapat kereta api commuter line dengan rute KL sentral - batu caves. Dari bangunan stasiun kereta batu caves sudah terlihat gugusan bukit kapur yang menjulang tinggi . Jangan pernah menganggap batu caves berada di daerah terpencil karena sebenarnya bukit kapur tersebut berada di tengah keramaian kawasan penduduk Selangor.

Kompleks batu caves terdiri dari tiga gua utama dan beberapa gua kecil. Gua yang terbesar disebut "Gua Kuil",memiliki tinggi 100m dan pada beberapa bagian dinding gua terdapat patung para tokoh berdasarkan mitologi India. Panorama di bagian dalam gua cukup indah dengan adanya batuan stalaktit serta cahaya matahari yang masuk melalui celah – celah gua, sehingga memancarkan suasana sakral dan khidmat.
Meskipun bukan penganut Hindu para pendeta dengan ramah mengajak para wisatawan untuk ikut serta dalam ritual dan memberikan tanda merah pada dahi.




Untuk mencapai gua kuil para wisatawan harus menaiki 272 buah anak tangga dengan kemiringan 45 derajat, ketika menaiki tangga pengunjung harus berhati-hati karena terdapat ratusan ekor monyet yang terkadang mencakar dan merebut barang bawaan secara tiba-tiba.

Pada bagian depan tangga utama menuju gua kuil berdiri dengan gagah ikon dari batu caves yaitu patung Dewa Murugan berwarna emas setinggi 42,7 meter. Patung yang diresmikan pada januari 2006 ini menjadi patung Dewa Murugan tertinggi di dunia. Sedangkan di samping kiri terdapat bangunan kuil pemujaan untuk Dewa Ganesha dengan arsitektur khas India.

Gua Ramayana terletak pada dinding bukit bagian kiri. Menuju gua ramayana para pengunjung akan menyaksikan patung Hanoman berwarna hijau dengan posisi tangan mengepal di dada. Patung Hanoman dengan tinggi 15 meter tersebut berdiri di depan kuil yang dipersembahkan baginya. Dalam mitologi Hindu, Hanoman yang digambarkan berwujud seekor monyet telah berjasa menyelamatkan Dewi Shinta dari tangan raksasa jahat bernama Rahwana. Semua kisahnya tergambar pada alur dinding gua Ramayana.
Selain itu masih ada dua bagian gua lain yang digunakan sebagai galeri seni dan museum.

Kuil Batumalai Sri Subramaniar Swamy Devasthanam atau batu caves dibangun pada tahun 1890 oleh seorang pedagang India bernama K.Thamboosamy Pillai. Beliau juga yang membangun Kuil Sri Mahamariamman di kawasan pecinan Kuala Lumpur. Awalnya tangga menuju gua kuil hanya terbuat dari kayu dan pada tahun 1920 digantikan dengan tangga batu seperti sekarang.

Batu caves ramai dikunjungi pengunjung baik lokal maupun manca negara pada saat bulan januari atau februari bertepatan dengan festival Thaipusam. Salah satu ritual keagamaan yang sangat penting bagi penganut Hindu terutama dari suku Tamil. Orang – orang India tidak hanya datang dari segala penjuru Malaysia tetapi juga dari negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Pemerintah Malaysia sangat menjaga serta melindungi kawasan bukit kapur serta kuil – kuil yang terdapat didalamnya karena menjadi daya tarik wisata dan warisan budaya India di tanah Melayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar