Selamat Datang di Catatan Perjalan Si Tukiang Tipu

Semua orang memiliki cerita dalam hidupnya termasuk saya dan ini cerita saya seorang penipu yang suka jalan-jalan :)

Kamis, 21 Juli 2011

Menelusuri Jejak Sejarah Tatar Sunda di Museum Sri Baduga

Terletak di Jalan BKR No.185 Bandung tepatnya di depan Monumen Bandung Lautan Api (BLA) atau yang oleh penduduk Bandung di namakan lapangan Tega Lega,terdapat Museum Negeri Provinsi Jawa Barat atau yang lebih di kenal dengan sebutan Museum Sri Baduga.

(Bagian Depan Museum Sri Baduga)
Museum Sri Baduga merupakan satu-satunya museum yang di miliki dan di kelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,karena museum lainnya yang terdapat di Kota Bandung seperti Museum KAA,Museum Geologi dan Museum Mandala Wangsit di kelola oleh Departemen Luar Negeri,Departeman ESDM dan KODAM Siliwangi.

Meseum Sri Baduga didirikan pada tahun 1970 di bangunan bekas gedung kewadanaan Tega Lega dan diresmikan penggunaanya pada tahun 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu, Prof.DR.Daoed Yoesoef.
Sri Baduga sendiri diambil dari nama gelar seorang raja Pajajaran Sri Baduga Maha Raja (Ratu Jayadewata) yang memerintah antara tahun 1474 - 1531.

Ketika kita memasuki Museum Sri Baduga kita seperti diajak berpetualang melihat sejarah perkembangan Jawa Barat dan Bandung di masa lampau dan masa sekarang karena museum ini memiliki berbagai benda koleksi yang menjelaskan sejarah tatar parahyangan dari masa prasejarah,masa kerajaan,masa kolonial dan masa sekarang.Selain itu museum ini juga memiliki berbagai koleksi mengenai kebudayaan di Jawa Barat.

(Koleksi Sejarah Geologika atau Geografika)
Koleksi di museum sri baduga di bagi kedalam beberapa jenis dan ruang pamer diantaranya :
- Geologika/Geografika
-Biologika
-Etnografika
-Historika
-Numismatika/Heraldika
-Filologika
-Keramologika
-Seni Rupa
-Tekhnologika

Dibagian ruangan sayap kanan kita bisa menyaksikan sejarah terbentuknya Jawa Barat dan Bandung dari semula berbentuk gunung berapi sunda,danau purba Bandung,sampai sekarang menjadi sebuah kota. Setelah menikmati pemaraparan terbentuknya geografi Jawa Barat kita disambut dengan pemaparan mengenai hewan - hewan has Jawa Barat.

(Replika Gua Batu Manusia Purba)
Salah satu peninggalan sejarah dan kebudayaan di Jawa Barat adalah peninggalan masa prasejarah berupa kerangka manusia purba yang pernah tinggal dan hidup di sekitar Jawa Barat ada juga peninggalan berupa sarkofagus dan kubur batu.Peninggalan-peninggalan tersebut banyak ditemukan disekitar gunung yang mengelilingi Kota Bandung,yang menguatkan pernyataan bahwa dahulu Bandung merupakan sebuah danau purba dan dipinggir danau tersebut terdapat kehidupan.

(Arca Peninggalan Masa Kerajaan Hindu dan Budha)
Seperti diketahui bahwa di Indonesia pernah mengalami masa kerajaan Hindu dan Budha begitupun di Jawa Barat.Menurut sejarah pernah berdiri beberapa kerajaan Hindu di tatar sunda seperti kerajaan Tarumanegara,Pajajaran,dan Galuh Pakuan,hal ini dibuktikan dengan peninggalan arca-arca dewa Siwa salah satu dewa sembahan para penganut Hindu yang ditemukan di sekitar Tasikmalaya.
Salah satu bukti bahwa di tatar sunda pernah berdiri kerajaan hindu bisa kita lihat peninggalannya berupa Candi Hindu di Kampung Pulo wilayah Cangkuang,Kec.Leles - Garut yang merupakan satu-satunya situs candi hindu di yang ditemukan di Jawa Barat.

Dilantai dua bangunan kita akan disajikan berbagai koleksi kebudayaan di Jawa Barat sepeti masuknya kebudayaan Cina berupa alat-alat pemujaan,Kebudayaan Islam berupa Kitab Suci Alquran, masuknya agama Kristen berupa lonceng gereja,teks alkitab berbahasa melayu dan batu nisan yang di temukan di Dayeuh Kolot,dan perkembangan masyarakat agraris di tanah sunda.

( Dapur Tradisional Sunda)
Salah satu hal yang menarik di Museum Ini adalah terdapatnya berbagai macam koleksi kebudayaan asli Jawa Barat berupa model bentuk rumah asli tatar sunda,baju pengantin dari berbagai daerah di Jawa Barat,diorama upacara adat,alat-alat pertanian dan perikanan,furniture dan dapur tradisional.Benda-benda tersebut mungkin sudah sulit untuk kita temui di masa sekarang ini.

Museum Sri Baduga buka setiap hari dari mulai Pukul 08.00 - 15.00 kecuali pada hari libur nasional museum tutup.
Harga tiket sangat terjangkau Dewasa/Mahasiswa Rp.2000,Anak-anak/Pelajar Rp.1000,Rombongan lebih dari 40 orang diskon 10%.
Dengan hanya Rp.2000,00 kita sudah bisa menyelami keunikan sejarah dan kebudayaan bangsa,jadi jangan ragu untuk berkunjung ke museum yang ada di kota kita,karena dengan memasuki museum kita seolah-seolah diajak kemasa lampau dan menyelami seluk beluk kebudayaan serta ilmu pengetahuan.
Mari kita ikut terlibat dalam program “Tahun Kunjungan Museum” Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia dan ikut serta menjaga kelestariannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar